bau menyengat sekali

Dua jam menunggu dokter spesialis kulit dan kelamin, membuat Sinta kesal.

“Dokter, seminggu lalu dokter janjikan saya akan segera dioperasi. Tapi, sekarang malah dokter minta dokter THT mengoperasi hidung saya. Gimana sih dokter ini?”
“Begini ya Nona Sinta. Saya tak mau hasil operasi saya tidak diketahui dengan baik oleh pasien saya.”
“Maksudnya?”
“Itulah alasan saya meminta dokter THT mengoperasi hidung nona lebih dulu.”
“Memangnya kenapa dengan hidung saya. Kan tidak ada masalah?”
“Bagaimana jika nona Sinta ikuti pendapat saya. Karena saya tak akan melakukan operasi jika nona tidak terlebih dahulu melakukan operasi hidung.”

Sinta tak mampu melawan kekuasan dokter. Ia pasrah dan mengikuti saran dokter kulit dan kelamin. Dan, itu artinya sepanjang hari ini, ia akan berada di rumah sakit. Setelah menunggu dua jam lebih, akhirnya ia bisa menemui dokter THT.
“Dokter, apa alasan dokter kulit dan kelamin meminta saya melakukan operasi hidung?”
“Begini nona sinta. pendapat dokter kulit dan kelamin benar. Ia tak mau hasil operasinya tidak diketahui oleh pasiennya.”
“Maksud dokter?”
“Coba nona ingat-ingat. Apakah nona tidak membaui sesuatu di sini?”
“Bau apa dokter?”
“Apakah hidung nona tidak membaui sesuatu?”
“Tidak ada bau apa-apa kok, dokter.”
“Itulah alasan dokter kulit dan kelamin mengirim nona ke saya.”

Sinta benar-benar merasa dipermainkan oleh kedua dokter spesialis ini.
“Dokter jangan macam-macam ya. Saya itu dari pagi di rumah sakit ini. Tadi saya nunggu dokter kulit dua jam. Sampai ketemu dokter, saya nunggu dua jam lagi. Kok sekarang dokter malah bicara yang gak jelas begitu?”
“Nona Sinta tahu apa penyebab dokter kulit tak mau segera mengoperasi vagina nona?”
“Memangnya ada apa dengan vagina saya, dokter?”
“Tadi saya tanya, apa nona tidak membaui sesuatu? Apa jawab nona?”
“Ya tidak bau apa-apa.”
“Itulah alasannya hidung nona harus dioperasi dulu.”
“Kata dokter kulit dan kelamin, vagina saya yang ada masalah. Sekarang ketemu dokter THT, malah hidung saya yang bermasalah. Memang bau apa, sih, dok?”
“Baunya menyengat sekali.”

Waduh.

Avian Dewanto
Tengok humor lainnya di halaman ini.

There are no comments on this post.

Leave a comment